Rabu, 15 Oktober 2014

Daerah Saya Kab.Bone Sulsel

Kabupaten Bone adalah salah satu Daerah otonom di provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Watampone. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 4.559 km² dan berpenduduk sebanyak kurang lebih 717,268 jiwa (2010). 
Luas wilayah Kabupaten Bone 4.559 km² dengan rincian lahan sebagai berikut:
  • Persawahan: 88.449 Ha
  • Tegalan/Ladang: 120.524 Ha
  • Tambak/Empang: 11.148 Ha
  • Perkebunan Negara/Swasta: 43.052,97 Ha
  • Hutan: 145.073 Ha
  • Padang rumput dan lainnya: 10.503,48 Ha

Wilayah Kabupaten Bone termasuk daerah beriklim sedang. Kelembaban udara berkisar antara 95%-99% dengan temperatur berkisar 26 °C – 34 °C.
Selain kedua wilayah yang terkait dengan iklim tersebut, terdapat juga wilayah peralihan, yaitu: Kecamatan Bontocani dan kecamatan Libureng yang sebagian mengikuti wilayah barat dan sebagian lagi wilayah timur. Rata-rata curah hujan tahunan di wilayah Bone bervariasi, yaitu: rata-rata < 1.750 mm; 1750 – 2000 mm; 2000 – 2500 mm dan 2500 – 3000 mm.
Pada wilayah Kabupatan Bone terdapat juga pengunungan dan perbukitan yang dari celah-celahnya terdapat aliran sungai. Disekitarnya terdapat lembah yang cukup dalam. Kondisinya sebagian ada yang berair pada musim hujan yang berjumlah sekitar 90 buah. Namun pada musim kemarau sebagian mengalami kekeringan, kecuali sungai yang cukup besar, seperti sungai Walenae, Cenrana, Palakka, Jaling, Bulu-bulu, Salomekko, Tobunne dan Lekoballo.

 1.Sejarah Berdirinya Kabupaten Bone

 Kerajaan Tanah Bone dahulu terbentuk pada awal abad ke- IV atau pada tahun 1330, namun sebelum Kerajaan Bone terbentuk sudah ada kelompok-kelompok dan pimpinannya digelar KALULA Dengan datangnya LA UBBI yang digelar TO MANURUNG ( Manurungge Ri Matajang ) atau MATA SILOMPO-E. maka terjadilah penggabungan kelompok-kelompok tersebut termasuk Cina, Barebbo, Awangpone dan Palakka. Pada saat pengangkatan TO MANURUNG MATA SILOMPO- E menjadi Raja Bone, terjadilah kontrak pemerintahan berupa sumpah setia antara rakyat Bone dalam hal ini diwakili oleh penguasa Cina dengan 10 MANURUNG , sebagai tanda serta lambang kesetiaan kepada Rajanya sekaligus merupakan pencerminan corak pemerintahan Kerajaan Bone diawal berdirinya. Disamping penyerahan diri kepada Sang Raja juga terpatri pengharapan rakyat agar supaya menjadi kewajiban Raja untuk menciptakan keamanan, kemakmuran, serta terjaminnya penegakan hukum dan keadilan bagi rakyat. Adapun teks Sumpah yang diucapkan oleh penguasa Cina mewakili rakyat Bone berbunyi sebagai berikut ;
“ ANGIKKO KURAUKKAJU RIYAAOMI’RI RIYAKKENG

KUTAPPALIRENG ELOMU ELO RIKKENG ADAMMUKKUWA MATTAMPAKO

KILAO.. MALIKO KISAWE. MILLAUKO KI ABBERE.

MUDONGIRIKENG TEMMATIPPANG. MUAMPPIRIKKENG

TEMMAKARE. MUSALIMURIKENG TEMMADINGING “

Terjemahan bebas ;

“ ENGKAU ANGIN DAN KAMI DAUN KAYU, KEMANA BERHEMBUS KESITU

KAMI MENURUT KEMAUAN DAN

KATA-KATAMU YANG JADI DAN BERLAKU ATAS KAMI, APABILA ENGKAU

MENGUNDANG KAMI MENYAMBUT

DAN APABILA ENGKAU MEMINTA KAMI MEMBERI, WALAUPUN ANAK

ISTRI KAMI JIKA TUANKU TIDAK SENANGI KAMIPUN TIDAK

MENYENANGINYA, TETAPI ENGKAU MENJAGA KAMI AGAR TENTRAM,

ENGKAU BERLAKU ADIL MELINDUNGI AGAR KAMI MAKMUR

DAN SEJAHTERA ENGKAU SELIMUTI KAMI AGAR TIDAK KEDINGINAN

2.Norma Dan Nilai Adat Bone


SIPAKATAU artinya : Saling memanusiakan , menghormati / menghargai harkat dan martabat kemanusiaan seseorang sebagai mahluk ciptaan ALLAH tanpa membeda - bedakan, siapa saja orangnya harus patuh dan taat terhadap norma adat/hukum yang berlaku.

SIPAKALEBBI artinya : Saling memuliakan posisi dan fungsi masing-masing dalam struktur kemasyarakatan dan pemerintahan, senantiasa berprilaku yang baik sesuai dengan adat dan budaya yang berlaku dalam masyarakat

SIPAKAINGE artinya: Saling mengingatkan satu sama lain, menghargai nasehat, pendapat orang lain, manerima saran dan kritikan positif dan siapapun atas dasar kesadaran bahwa sebagai manusia biasa tidak luput dari kekhilafan Dengan berpegang dan berpijak pada nilai budaya tersebut diatas, maka system pemerintahan Kerajaan Bone adalah berdasarkan musyawarah mufakat. Hal ini dibuktikan dimana waktu itu kedudukan ketujuh Ketua Kaum ( Matoa Anang ) dalam satu majelis dimana MenurungE sebagai Ketuanya Ketujuh Kaum itu diikat dalam satu ikatan persekutuan yang disebut KAWERANG, artinya Ikatan Persekutuan Tana Bone. Sistem Kawerang ini berlangsung sejak ManurungE sebagai Raja Bone pertama hingga Raja Bone ke IX yaitu LAPPATAWE MATINROE RI BETTUNG pada akhir abad ke XVI.

 

 3.Objek Wisata Di Kabupaten Bone 

a.Museum Lapawawoi

Merupakan bangunan tempat tinggal raja Bone XXXI Andi Mapanyukki. Museum ini berisi benda-benda seni dan budaya tradisional, foto-foto raja Bone beserta keturunan bangsawan Bone, berbagai jenis benda pusaka, pakaian dan aksesoris tradisional serta benda-benda yang biasa digunakan dalam upacara adat Bone. Terletak di pusat kota Watampone.http://2.bp.blogspot.com/_1nyFuwLhtS4/SwjIkBuvGzI/AAAAAAAACD8/UGn6mKbMujs/s1600/museum+lapawawoi.jpg

b.Bola Soba


Merupakan rumah adat tempat tinggal panglima kerajaan Bone Andi Abdul Hamid Petta Ponggawae yang dibangun pada masa pemerintahan raja Bone XXX sekitar tahun 1890. terletak di pusat kota Watampone.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdk9D2WfviCdjnDD-vH93CX5DKel3yvhH5ZhPskBGt3BTKsCyLH13Jf7iTpPQvSdWSTV55p9G56AW1ntBKDl3btOXP4Sn0FQuc7wVzd7VWQ_YuyPSDjlUR4SrgLqcb0lWM5L-hrnHnv5A/s1600/bola+soba+bone.JPG

c.Gua Mampu


Gua mampu merupakan sebuah terowongan terpanjang dan terindah di sulawesi selatan yang dihiasi stalaktit dan stalagmit di dalamnya, konon relief stalagmit di dalam gua ini menyerupai sosok manusia. Kelebihan gua ini ialah memiliki ventilasi sehingga cahaya bisa masuk. Terletak sekitar 34 Km dari kota Watampone.
http://images.detik.com/customthumb/2012/02/08/1032/img_20120208112109_4f31f835dd5df.jpg?w=600


d.Tanjung Pallette


Objek Wisata Tanjung Pallette terletak di kelurahan Pallette kecamatan Tanete Riattang Timur Kab.Bone . Tanjung Pallette Merupakan sebuah kawasan yang memiliki panorama alam yang sangat indah yang didukung dengan fasilitas yang memadai dan membuat anda dan keluarga akan semakin betah . Kawasan ini berhadapan langsung dengan teluk Bone yang berjarak 12 km dari pusat kota Watampone .



e.Pelabuhan Bajo'e 


Pelabuhan Bajo'e adalah pelabuhan terpanjang di Indonesia timur . Di tempat ini biasanya dijadikan para pengunjung tempat selfie ataupun foto-foto bersama . Biasanya kalau sudah bulan puasa tempat ini ramai dengan para remaja ataupun dewasa dikarenakan ingin melihat indahnya sunrise atau matahari terbit . Bajoe berjarak 7 km dari pusat kota Watampone
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRYyZAAlMPtwUVlRkjCiWqCNptRX6GwLtaXi58heTuQRAi4qcYxe2Zd6M4MS1tPrWKGKHsmQJf23SJoJS5_W31eNcTpzCHSWonVPGnyZtrnsOTKFD3oTxlO-LKe8RcX_V5EmPCAgC8xD6H/s1600/IMG_5837.jpg


4.Makanan Khas Kab.Bone

a.Kapurung


Kapurung adalah salah satu makanan khas tradisional di Sulawesi Selatatan, khususnya masyarakat daerah Bone dan Palopo . Makanan ini terbuat dari sari atau tepung sagu. Di daerah Maluku dikenal dengan nama Papeda. Kapurung dimasak dengan campuran ikan atau daging ayam dan aneka sayuran. Meski makanan tradisional, Kapurung mulai populer. Selain ditemukan di warung-warung khusus di Makassar juga telah masuk ke beberapa restoran, bersanding dengan makanan modern.
http://ahmadmushofihasan.files.wordpress.com/2013/09/kapurung.jpg 

b.Jalangkote 

Jalangkote adalah kue yang bentuknya serupa dengan kue yang ada di Jakarta dan sejumlah daerah disebut pastel. Bedanya, kalau bahan kulit pastel umumnya tebal dan empuk, maka kulit jalangkote tipis. Kulit jalangkote menggunakan bahan dasar terigu, telur, santan, mentega, garam, dan bahan-bahan tambahan lainnya dan dibuat tipis. Tak hanya kulit, isinya pun beda. Kalau pastel isinya bisa macam-macam seperti cokelat, susu, kacang, ikan, dan lainnya, maka jalangkote tidak. Jalangkote terdapat banyak di daerah sulsel khususnya di Kab.Bone
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3xLOwBTSif-5JrttiwcUmWr0uEom5q3v86KixN82R7qpJwJLHb8dUfqXJ9SpCNHLs4kucChIiO7MsWstuEXguT-ESwgxj9vFvkebueGHaho3LV-_1nGNUqNMbd5k__47RZIXUU7t6JEM/s1600/j.jpeg 

c.Barongko


  
Barongko merupakan makanan khas Bugis-Makassar yang terbuat dari pisang yang dihaluskan, telur, santan, gula pasir, dan garam. Kemudian dibungkus daun pisang lalu dikukus. Jika sudah matang, dimasukkan ke dalam kulkas
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiI-Qz9CnCcp-dBdM1XZNuAiwq0xacOVQ1cQS16CtFNx5VdrQB-5DCNnqxn74_r5aL2CqQe_8Rs6z58Ht1SrkzPSUDBjngJfs_JdroGmkpTTI_Um-1Qoi0G1FVcgcMgw_bg5h-G_eEuh-Od/s1600/re+barongko.JPG

 


5.Daftar Arumpone Bone (Raja-Raja Bone)

  1. La Umassa Petta Panré Bessié [ Petta Paladeng - Arung Labuaja ] Matinroe Ri Bengo [To' Mulaiyé Ranreng] (1424-1441)
  2. La Saliyu Karampéluwa/Karaéng Pélua'? [Pasadowakki] (1441-1470)
  3. We Ban-ri Gau Daéng Marawa Arung Majang Makaleppié Bisu-ri Lalengpili Petta-ri La Welareng [Malajangngé ri Cina] (1470-1490)
  4. La Tenri Sukki Mappajungngé (1490-1517)
  5. La Uliyo/Wuliyo Boté'é [Matinroé-ri Itterung] (1517-1542)
  6. La Tenri Rawe Bongkangngé [Matinroé-ri Gucinna] (1542-1584)
  7. La Icca'/La Inca' [Matinroé-ri Adénénna] (1584-1595)
  8. La Pattawe [Matinroé-ri Bettung] (15xx - 1590)
  9. We Tenrituppu [Matinroé ri Sidénréng] (1590-1607)
  10. La Tenrirua [Matinroé ri Bantaéng] (1607-1608)
  11. La Tenripalé [Matinroé ri Tallo] (1608-1626)
  12. La Ma'daremméng Matinroé ri Bukaka (1626-1643)
  13. Tobala', Arung Tanété Riawang, dijadikan regent oleh Gowa (1643-1660)
  14. La Ma'daremméng Matinroé ri Bukaka (1667-1672)
  15. La Tenritatta Matinroé ri Bontoala' (Arung Palakka) Petta Malampe'é Gemme'na Daéng Sérang (1672-1696)
  16. La Patau Matanna Tikka Walinonoé To Tenri Bali Malaé Sanrang Petta Matinroé ri Nagauléng (1696-1714)
  17. Batari Toja Daéng Talaga Arung Timurung Datu-ri Citta Sultana Zainab Zakiyat ud-din binti al-Marhum Sultan Idris Azim ud-din [Matinroé-ri Tippuluna] (1714-1715) (masa jabatan pertama)
  18. La Padassajati/Padang Sajati To' Apaware Paduka Sri Sultan Sulaiman ibni al-Marhum Sultan Idris Azim ud-din [Matinroé-ri Béula] (1715-1720)
  19. Bata-ri Toja Daéng Talaga Arung Timurung Datu-ri Citta Sultana Zainab Zakiat ud-din binti al-Marhum Sultan Idris Azim ud-din [Matinroé-ri Tippuluna] (1715) (masa jabatan kedua)
  20. La Pareppa To' Aparapu Sappéwali Daéng Bonto Madanrang Karaéng Anamonjang Paduka Sri Sultan Shahab ud-din Ismail ibni al-Marhum Sultan Idris Azim ud-din (1720-1721). Ia menjadi Sultan Gowa [Tumamenanga-ri Sompaopu], Arumpone Bone, dan Datu Soppeng.
  21. I-Mappaurangi Karaéng Kanjilo Paduka Sri Sultan Siraj ud-din ibni al-Marhum Sultan 'Abdu'l Kadir (1721-1724). Menjadi Sultan Gowa dengan gelar Tuammenang-ri-Pasi dan Sultan Tallo dengan gelar Tomamaliang-ri Gaukana.
  22. La Panaongi To' Pawawoi Arung Mampu Karaéng Biséi Paduka Sri Sultan 'Abdu'llah Mansur ibni al-Marhum Sultan Idris Azim ud-din [Tuammenang-ri Biséi] (1724)
  23. Batari Toja Daéng Talaga Arung Timurung Datu-ri Citta Sultana Zainab Zakiat ud-din binti al-Marhum Sultan Idris Azim ud-din [Matinroé-ri Tippuluna] (1724-1738) (masa jabatan ketiga)
  24. I-Danraja Siti Nafisah Karaéng Langelo binti al-Marhum (1738-1741)
  25. Batari Toja Daéng Talaga Arung Timurung Datu-ri Citta Sultana Zainab Zakiat ud-din binti al-Marhum Sultan Idris Azim ud-din [Matinroé-ri Tippuluna] (1741-1749) (masa jabatan keempat)
  26. La Temmassogé Mappasossong To' Appaware' Petta Paduka Sri Sultan 'Abdu'l Razzaq Jalal ud-din ibni al-Marhum Sultan Idris Azim ud-din [Matinroé ri-Malimongang] (1749-1775)
  27. La Tenri Tappu To' Appaliweng Arung Timurung Paduka Sri Sultan Ahmad as-Saleh Shams ud-din [Matinroé-ri-Rompégading] (1775-1812)
  28. La Mappatunru To Appatunru' Paduka Sri Sultan Muhammad Ismail Muhtajuddin [Matinroé-ri Laleng-bata] (1812-1823)
  29. I-Manéng Paduka Sri Ratu Sultana Salima Rajiat ud-din [Matinroé-ri Kassi] (1823-1835)
  30. La Mappaséling Paduka Sri Sultan Adam Nazim ud-din [Matinroé-ri Salassana] (1835-1845)
  31. La Parénréngi Paduka Sri Sultan Ahmad Saleh Muhi ud-din [Matinroé-ri Aja-bénténg] (1845-1858)
  32. La Pamadanuka Paduka Sri Sultan Sultan Abul-Hadi (1858-1860)???
  33. La Singkeru Rukka Paduka Sri Sultan Ahmad Idris [Matinroé-ri Lalambata] (1860-1871)
  34. I-Banri Gau Paduka Sri Sultana Fatima [Matinroé-ri Bola Mapparé'na] (1871-1895)
  35. La Pawawoi Karaéng Sigéri [Matinroé-ri Bandung] (1895-1905)
  36. Haji Andi Bacho La Mappanyuki Karaéng Silaja/Selayar Sri Sultan Ibrahim ibnu Sri Sultan Husain (1931-1946) (masa jabatan pertama)
  37. Andi Pabénténg Daéng Palawa [Matinroé-ri Matuju] (1946-1950)
  38. Haji Andi Bacho La Mappanyuki Karaéng Silaja/Selayar Sri Sultan Ibrahim ibnu Sri Sultan Husain [Matinroé-ri Gowa] (1950-1960) (masa jabatan kedua diangkat oleh belanda)
  39. Arung Bocco Petta Daru / Petta Pangulu / Petta Ponggawa / Petta Paladeng [MatinroE-ri Bengo] (1827-1904) (setelah wafat tidak ada mangkau di bone selama 20 thn)
  40. Ratu Bessi Kejora Saudara Kandung Dari Arung Bocco Petta Pangulu / Petta Ponggawa / Petta Paladeng [MatinroE-ri Kajuara]] ) (Adalah keturunan Langsung Dari Almarhum Jendral M.Yusuf) 
http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Bone

Tidak ada komentar:

Posting Komentar